Komisi Perjudian Inggris (UKGC) beri denda ke Greentube Alderney sebesar £ 1 usai berulang kali melanggar aturan.
Diketahui Greentube Alderney mengoperasikan merek Admiral Casino ditemukan melanggar aturan anti-pencucian uang (AML) serta tanggung jawab sosial. Pemberian denda ini dilakukan usai penyelidikan dan diketahui pelanggaran telah berlangsung dari bulan September 2022 hingga Juni 2023. Operator pun gagal dalam kewajiban bidang-bidang utama seperti perlindungan terhadap money laundry (pencucian uang), memeriksa pelanggan, dan mendeteksi adanya risiko di perjudian.
Greentube Alderney Langgar Aturan, Penyelidikan Tertunda
Greentube Alderney melanggar aturan untuk anti money laundry, perusahaan juga gagal dalam meneliti informasi para pengguna, ini menyebabkan risiko transaksi ilegal meningkat dan aktivitas mencurigakan tidak diperiksa dalam rentang waktu lama.
Ada satu kasus yang begitu meresahkan, di mana ada seorang pengguna yang menyerahkan data laporan bank menjadi bukti transaksi mencurigakan dengan nilai £ 100.000. Terlepas dari hal tersebut, pernyataan ini bisa ditinjau selama beberapa bulan usai aktivitas perjudian pengguna mencapai batas yang sudah ditentukan.
Perusahaan ini juga gagal dalam regulasi internal tentang risiko pekerjaan, tujuannya melakukan identifikasi risiko pelanggan yang lebih tinggi sesuai pekerjaan mereka. Ada satu kasus melibatkan pengguna yang dipekerjakan sebagai manajer keuangan, ia punya peranan penting dalam melibatkan akses ke berbagai dana dan berpotensi memfasilitasi pencucian uang.
Sayangnya Greentube Alderney tidak menganggap hal tersebut berisiko tinggi atau mengambil langkah tepat demi mengurangi risiko terkait.
Bukan hanya gagal dalam regulasi anti pencucian uang, Greentube Alderney juga gagal dalam tanggung jawab sosialnya. Komisi Perjudian menemukan adanya perusahaan yang tidak patuh dengan kebijakan sendiri dalam memastikan batas pelanggan sesuai dengan pendapatan berkesinambungan. Di satu kasus usai memberikan kemenangan besar ke pengguna, ia akan dapat izin untuk menyetorkan sejumlah uang melebihi ketentuan tanpa mengecek sumber dana terlebih dahulu.
Risiko bahaya bisa meningkat akibat Greentube Alderney gagal melakukan verifikasi dokumentasi pelanggan (KYC) dengan baik. Hal tersebut memang sangat penting untuk memastikan informasi identitas benar-benar sah. Prosedur penting tersebut sering diabaikan oleh perusahaan membuat risiko bahaya kian meningkat.
Salah satu kasus mengkhawatirkan yang melibatkan seorang pengguna yaitu menyerahkan laporan bank dan menunjukkan kurangnya saldo dan transaksi terkait operator perjudian lain. Kasus tidak diselidiki lebih lanjut usai pelanggan tersebut menyetor sebanyak £ 4.000 selama empat bulan. Intervensi yang tidak tepat waktu menyebabkan risiko bahaya semakin membesar.
Aturan Dilanggar Secara Berulang
Diberlakukannya denda jadi pertanda bahwa Greentube Alderney gagal dalam memenuhi standar anti pencucian uang dan tanggung jawab sosial. Sebenarnya di tahun 2021 lalu perusahaan ini mendapatkan hukuman serupa dan didenda sebesar £ 685.000. Akibatnya UKGC pun mengeluarkan peringatan tegas mengenai pentingnya mematuhi aturan yang ada.
John Pierce selaku Direktur Penegakan UKGC mengatakan bahwa perusahaan sudah melakukan pelanggaran serius. Di sisi lain Greentube Alderney membuat beberapa perbaikan meski perusahaan masih gagal dalam memenuhi standar yang berlaku.
Perusahaan terbukti melakukan pelanggaran secara berulang, pihaknya pun mengingatkan ke semua operator untuk menjaga perjudian tetap aman dan bebas dari kejahatan. Pemberian denda ke Greentube Alderney jadi pertanda pelanggaran yang dilakukan perusahaan tersebut begitu berat.
Hukuman ini sebagai pengingat kuat untuk industri perjudian mengenai pentingnya ketegasan standar dan tanggung jawab sosial untuk melindungi konsumen dari bahaya perjudian. Komisi Perjudian Inggris berfokus ke tanggung jawab keuangan dan AML sebagai upaya melindungi publik dan memastikan operator judi mengambil tindakan untuk mencegah pencucian uang dan bahaya lain akibat perjudian.